![]() |
| Galau Coyyy |
Tidak selamanya yang
kita rencanakan terealisasi dengan baik, terkadang ada hal-hal mendasar yang
tidak bisa terelakan ketika rancangan tersebut kemudian gagal dan tidak bisa
terealisasi dengan baik. Berikut ini ada beberapa hal yang mungkin membuat rancangan
kita tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita:
1. Kita tidak menyadari
potensi kita sebenarnya....
Memaksakan kehendak
ingin menjadi sesuatu yang diinginkan memang baik, karena didalamnya terdapat
upaya yang jelas untuk mewujudkannya. Namun ada banyak orang yang selalu gagal
dalam bidang yang diinginkannya.
Jangan pernah berpikir
kita bisa meraih kesuksesan yang sama seperti orang lain.
Ini adalah hal penting
yang harus dipikirkan oleh semua orang, pada dasarnya kita tidak bisa meraih
kesuksesan seperti orang lain karena zaman kita dengan orang lain pasti
berbeda. Saya masih ingat bagaimana Indro "Warkop" berkata ketika
diwawancara bahwa sebenarnya tidak ada lagi yang bisa menggantikan posisi
Warkop, kalau bicara Warkop ya, Dono, Kasino dan Indro. Sama halnya dengan
kesuksesan, kita tidak bisa menempel kesuksesan orang lain karena pada dasarnya
kita punya jalan kesuksesan seperti orang lain, kalaupun ada kesamaan dalam
jalan hidup, itu semata hanya karena kita terinspirasi dan berusaha mencari
tahu kesamaan orang tersebut dengan diri kita.
Jadi buat apa terlalu
sibuk memikirkan seperti orang lain, bila kita sendiri sebenarnya tidak
memiliki potensi yang sama dengan orang lain.
2. Terlalu cepat
menyerah....
Gagal dalam banyak hal, selama ia tidak
pernah berhenti untuk mencapainya, maka gagal itu sebenarnya tidak terjadi.
Yang ada hanyalah proses pembelajaran. Ketika saya memilih menulis sebagai
jalan hidup, saya kerap kali harus menerima banyak sekali ketidakberuntungan,
bahkan saya pernah ditolak 4 kali berturut-turut dalam kurun waktu satu bulan
untuk 4 naskah berbeda. Kalau saya berhenti mungkin saya sudah tidak menulis
lagi. Dan terbukti pada tahun 2010 saya menulis kembali dan menelurkan enam buku.
Jadi sebenarnya kita
bisa bertanya pada diri sendiri, apakah kita menyerah terlalu cepat atau memang
kita sedang berproses menuju kesuksesan seperti yang kita inginkan....
3. Ada sesuatu yang
lebih baik lagi menanti....
Ketika salah satu karya
saya mengalami penundaan yang cukup lama, saya kecewa karena sesuatu yang sudah
saya kerjakan dengan maksimal ternyata tidak dihargai oleh pihak penerbit. Saya
kemudian merasa diri saya sudah tidak berarti lagi, hingga kemudian terjebak
pada pikiran yang mengungkung saya. Padahal setelah bersabar menunggu beberapa
waktu, ternyata karya saya mendapat sambutan yang cukup baik di kalangan
pembaca.
Dari sini akhirnya saya
belajar, bahwa kegagalan itu pada dasarnya mengajarkan seseorang untuk bersabar
lebih, karena ada sebuah kehendak dari-Nya yang akan menjadikan kita jauh lebih
baik dari pemikiran kita sebelumnya.
4. Angkuh, hingga tidak
sadar kita menjatuhkan diri sendiri....
Angkuh, hal inilah yang membuat
seseorang kemudian terjatuh dan terpuruk pada kegagalan. Bisa jadi gagal adalah
medium untuk menegur kita dari-Nya.
Terkadang tanpa sadar
kita selalu merasa bisa mengerjakan semuanya dengan baik, hingga akhirnya kita
menganggap diri kita lebih dari orang lain. Padahal hal tersebut adalah jalan
untuk tidak mendengarkan pendapat orang lain hingga akhirnya kita terjebak
dalam sebuah situasi angkuh dan merasa orang lain tidak lebih baik dari diri
kita.
Kalau sudah begini
jangan heran bila satu persatu orang kemudian meninggalkan kita dan tidak
mempercayai diri kita lagi. Hingga kegagalan pun harus diterima dengan rasa
pahit.
Bila begini situasinya
mungkin sudah saatnya kita bernafas sejenak memikirkan hal-hal yang sudah kita
lakukan selama ini dan bagaimana kita membangun hubungan dengan orang-orang di
sekitar kita....
5. Terlalu sibuk
memikirkan kecurangan orang lain dalam menggapai kesuksesan
Tidak semua orang didunia ini berpikir
jernih dan jujur dalam menggapai kesuksesan yang diinginkan, terkadang kita
akan menemui orang-orang yang dengan segala upaya membuat dirinya sukses dengan
cara culas. Menjatuhkan orang disekitarnya hingga mungkin menjual
dirinya.
Kalau kita terpaku pada
cara seperti mereka, maka kita akan hanya terus terpaku pada kesuksesan dengan
role model seperti mereka. Ingat point pertama, kita tidak bisa menyamakan
jalan kesuksesan kita sama seperti orang lain, karena pada dasarnya kita punya
jalan kesuksesan sendiri-sendiri. Jadi sekali lagi buat apa kita mendedikasikan
waktu untuk memikirkan kecurangan orang lain, alangkah bijaksananya bila kita
sibuk memikirkan karya dan kesuksesan diri kita sendiri. Tidak perlu kita
berpikir orang lain banyak yang culas dalam berbisnis, satu hal yang pasti kita
bisa menjadi sukses tanpa harus berbuat seperti mereka, bahkan mungkin kita
bisa lebih hebat dari mereka.
